TUGAS KELOMPOK
Tentang Ospf
NAMA ANGGOTA :
A.RIKI RIO SIOKONA
· BAYU PRIHATNA
· JANGGA KUSUMA
· M.IQBAL H.K
· SALMAN
ALHADID
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang OSPF (Open
Shortest Path First) ini dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini kami buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer dan juga untuk dapat
memahami dan mengerti tentang OSPF itu sendiri.
Selama pembuatan makalah ini, kami banyak mengalami
kendala namun atas kerjasama yang solid dan bantuan dari berbagai pihak
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini kami ingin mengucapkan terima kasih khususnya pada:
·
Allah SWT yang telah memberi ilmu dan kelancaran
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
·
Bapak Nursan, selaku guru Teknik Jaringan Komputer
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, namun telah memberikan manfaat bagi kami. Kami berharap
kepada semua pihak dengan segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
dimasa yang akan datang agar bisa menyempurnakan makalah ini.
Kelompok
1, Agustus 2016
Penyusun
Daftar
Isi
Kata
Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
Bab I
Pendahuluan.....................................................................................................................3
A. Latar
Belakang.......................................................................................................................3
B. Rumusan
Masalah..................................................................................................................3
C. Batasan
Masalah....................................................................................................................3
Bab II
Pembahasan....................................................................................................................4
A. Pengertian
OSPF...................................................................................................................4
B. Tipe-Tipe
Paket OSPF.......................................................................................................5-7
C. Media yang
digunakan OSPF.............................................................................................7-8
D. Tabel Router Database
OSPF ...............................................................................................8
E. Kelebihan dan
kekurangan OSPF..........................................................................................8
Bab III Penutup........................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................10
BAB I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi
informasi saat ini, maka semakin dipandang perlu pula tersedianya informasi
yang cepat, tepat dan akurat di berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Pengelolaan data secara manual semakin dirasakan jauh dari efesiensi penanganan
informasi yang cepat, tepat dan akurat seperti yang diharapkan. Oleh karena
itu, kemudian dicari alternatif terbaik bagi pengelolaan data tersebut.
Alternatif yang kemudian muncul dan semakin berkembang pesat saat ini adalah
penggunanaan teknologi komputer untuk mengelola data-data tersebut. Apalagi
untuk sebuah perusahaan tentunya pemakaian satu atau dua perangkat komputer
saja tidak akan mencukupi, oleh karenanya dibutuhkan komputer dalam jumlah yang
tidak sedikit. Agar tiap-tiap komputer dalam perusahaan tersebut dapat bertukar/sharing
data dengan cepat dan akurat, maka masing-masing komputer ini harus saling
terhubung satu sama lain. Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer
yang lain, diperlukan pemasangan jaringan komputer yang baik. Di sinilah letak
pentingnya pengaturan dan perancangan yang baik dalam pembangunan sebuah
jaringan komputer yang aman, efektif dan efesien.
Untuk merancang suatu
jaringan yang baik, maka perlu dibuat suatu konfigurasi jaringan yang efesien
agar diperoleh hasil pengaksesan tercepat. Metode konfigurasi jaringan yang
paling tepat untuk mengatasi permasalahan kecapatan akses adalah metode Open
Short Path First (OSPF), karena OSPF memiliki tingkat skalabilitas,
reliabilitas, dan kompatibilitas yang tinggi.
B. Rumusan
Masalah
Sesuai dengan tema yang diambil, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan
Definisi dari OSPF
2. Sebutkan
tipe-tipe paket OSPF
3. Apa
saja media yang digunakan pada OSPF
4. Sebutkan
tabel router database pada OSPF
5. Apa
saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh OSPF
6. Bagaimana
pembuatan simulasi OSPF pada Router CISCO Packet Tracer
C. Batasan
Masalah
Adapun
batasan masalah dari makalah ini adalah penjelasan beberapa bagian penting
mengenai OSPF (Open Shortest Path First) dan cara pembuatan simulasi OSPF tersebut pada Router CISCO Packet Tracer.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
OSPF
OSPF (Open Shortest Path First)
merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya
dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan.
Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak
untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda
masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah
tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut
dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.
Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan
demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang
menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi
beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan
sistem pengelompokan area.
Gambar OSPF
|
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem
penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar
ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing
ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat
mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik
menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu
berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol
ini adalah teknologi Link State
yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses
pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi
sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para
administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah
router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu
juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima
ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.
OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan
data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari
lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua
alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah
satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame
Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat
multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF
mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini
terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta
alamat IP dari router yang mengirimkan paket.
B. Tipe Tipe Paket OSPF
Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :
1. Hello Packet
Hello Packet
digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router
OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran
kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello
packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi
tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih
Designated Router (DR) dan Back-up Designated Router (BDR). DR dan BDR akan
menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut.
Network Mask
pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan dari OSPF yang
sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte). Hello Interval biasanya
multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello packet, biasanya 10
detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link broadcast.
Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router.
Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router.
RTR Prio
digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority tertinggi
akan menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai BDR.
Secara default semua router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range
priority mulai dai 0 hingga 255. Bila prioritasnya 0 berarti router tersebut
tidak memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR, sedangkan nilai 255 menjamin
sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai priority sama,
maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID
tertinggi dalam jaringan.
Router Dead
Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga dinyatakan
down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval.
Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media multiaccess. Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung, BDR tetap pasif. Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.
Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media multiaccess. Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung, BDR tetap pasif. Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.
2.
Database Description (DBD)
DBD
digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk memilih
hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh master.
Pemilihan master dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu
router. Router dengan router ID tertinggi akan menjadi master dan memulai
sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman
lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State.
Setelah fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase
ini kedua router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si
penerima belum memiliki informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka
router pengirim akan memasuki fase Loading State. Dimana fase ini router akan
mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya. Setelah
selesai router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dalam
databasenya, ini disebut fase Full State.
3.
Link-State Request (LSR)
LSR akan
dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga digunakan
setelah pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi selama pertukaran
DBD.
4. Link-State
Update (LSU)
LSU mengimplementasikan flooding dari LSAs yang berisi
routing dan informasi metric. LSU dikirim sebagai tanggapan dari LSR.
5. Link-State
Acknowledgement (LSAck)
OSPF membutuhkan pengakuan untuk menerima setiap LSA. Beberapa LSA dapat diakui dalam sebuah paket single link-state acknowledgement. Paket ini dikirim sebagai jawaban dari packet update link state serta memverifikasi bahwa paket update telah diterima dengan sukses. LSAck akan dikirim sebagai multicast. Jika router dalam keadaan DR atau BDR maka pengakukan dikirim ke alamat multicast router OSPF dari 224.0.0.5 sedangkan bila router dalam keadaan tidak DR atau BDR pengakuan akan dikirim kesemua alamat multicast router DR dari 224.0.0.6
C. Media
yang digunakan OSPF
Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF,
masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja
mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:
1. Broadcast Multiaccess
Media jenis ini adalah media yang
banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI,
dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic
multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik
dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi
sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR). Apa itu DR
dan BDR akan dibahas berikutnya.
2. Point-to-Point
Teknologi Point-to-Point digunakan
pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan
sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam
kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router
dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai
neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan
melakukan pengiriman Hello packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat
multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
3. Point-to-Multipoint
Media jenis ini adalah media yang
memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan.
Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan
Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya.
Pesan-pesan routing protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan
Point-to-Point tersebut.
Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF
juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang membedakannya
dengan media berjenis broadcast multi-access adalah tidak adanya pemilihan
Designated dan Backup Designated Router karena sifatnya yang tidak meneruskan
broadcast.
4. Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media berjenis
Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa
yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media
ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.
Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal
dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam
penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial
mesh dan fully mesh.
OSPF melihat
media jenis ini sebagai media broadcast multiaccess. Namun pada kenyataannya,
media ini tidak bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di dalamnya. Maka
dari itu untuk penerapan OSPF dalam media ini, dibutuhkan konfigurasi DR dan
BDR yang dilakukan secara manual. Setelah DR dan BDR terpilih, router DR akan
mengenerate LSA untuk seluruh jaringan.
Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point.
Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point.
D. Tabel Router Database pada OSPF
OSPF memiliki 3 tabel di dalam
router :
1. Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database.
Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai
router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table
yang berbeda-beda.
2. Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap
router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router
yang berada dalam satu networknya/areanya.
E.
Kelebihan
dan Kekurangan OSPF
Kelebihan dari
OSPF sebagai berikut:
·
Tidak
menghasilkan routing loop
·
Mendukung
penggunaan beberapa metrik sekaligus
·
Dapat
menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
·
Membagi
jaringan yang besar mejadi beberapa area
·
Waktu yang
diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari
OSPF sebagai berikut :
·
Membutuhkan
basis data yang besar
·
Lebih rumit
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa semakin berkembang pesatnya teknologi pada saat ini
maka dibutuhkan suatu konfigurasi jaringan
yang efesien agar diperoleh hasil pengaksesan tercepat, salah satu metode konfigurasi jaringan tersebut
ialah metode
OSPF (Open Shortest Path First).
Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah
sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh
sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah
topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing,
mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area
dalam suatu network.
Terdapat 5 Tipe Paket pada OSPF yaitu Hello
Packet, Database Description (DBD), Link-State Request (LSR), Link-State
Update (LSU) dan Link-State Acknowledgement (LSAck). OSPF bekerja menggunakan 4
media yaitu Broadcast
Multiaccess, Point-to-Point, Point-to-Multipoint dan Nonbroadcast Multiaccess
(NBMA).
Selain itu terdapat
pula 3 table router database pada OSPF yaitu Routing table, Adjecency database dan
Topological database. Dan pastinya OSPF ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang telah dibahas diatas.
2 komentar:
Terimakasih
Sangat membantu
makasih min
lampu servis kaca pembesar
Posting Komentar